Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan sedang menyelidiki kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang diduga terjadi melalui program ‘Ferienjob’ ke Jerman. Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, memerintahkan jajaran Ditreskrimum dan Polrestabes untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.
Tim penyelidik telah dibentuk untuk menyelidiki kasus dugaan TPPO melalui program Ferienjob ke Jerman, dimana beberapa perguruan tinggi di Sulsel diduga terlibat dalam program tersebut. Kapolda juga mendapatkan informasi dari Bareskrim Polri bahwa beberapa kampus di Sulsel terlibat dalam kerja sama program Ferienjob.
Kapolda menegaskan bahwa Polda Sulsel tidak akan melakukan tindakan tanpa bukti materiil atau data yang valid terkait kasus ini. Kasus ini bukan merupakan kasus baru, mengingat adanya dugaan magang paruh waktu bagi mahasiswa baik di tingkat perguruan tinggi maupun di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan.
Dari data Kemendikbud Ristek, terdapat 41 perguruan tinggi di Indonesia yang pernah mengikuti program Ferienjob ke Jerman, termasuk tujuh perguruan tinggi di Kota Makassar. Direktur Ditreskrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti, telah melakukan klarifikasi kepada dua kampus dan beberapa mahasiswa sebagai bagian dari penyelidikan.
Meskipun program Ferienjob ke Jerman bukan merupakan program resmi Kemendikbudristek, Polda Sulsel tetap akan melakukan pendalaman terkait program ini setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut. Saat ini, proses penyelidikan dan pengembangan kasus masih berlangsung.
