Indonesia telah menggunakan vaksin COVID-19 AstraZeneca sebagai bagian dari upaya untuk melindungi penduduknya dari virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19. Menurut Kementerian Kesehatan RI pada Kamis, 2 Mei 2024, dari total 453 juta dosis vaksin yang telah diberikan kepada masyarakat Indonesia, sebanyak 70 juta dosis merupakan vaksin AstraZeneca.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) telah memantau penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca di Indonesia dan tidak menemukan adanya kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia (TTS) setelah penggunaan vaksin tersebut.
Menurut Ketua Komnas PP KIPI, Profesor Hinky Hindra Irawan Satari, bila terdapat kasus TTS saat ini di Indonesia, hal tersebut bukan disebabkan oleh vaksin COVID-19. Ia menjelaskan bahwa KIPI biasanya terjadi antara 4 hingga 42 hari setelah vaksinasi, sehingga apabila ada kasus TTS yang muncul sekarang, hal tersebut bukan disebabkan oleh vaksin COVID-19 karena telah melewati rentang waktu kejadian KIPI.
Dengan demikian, penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca di Indonesia tetap dianggap aman dan tidak terkait dengan kasus TTS yang mungkin terjadi.