Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sidoarjo dinilai memiliki dampak positif dalam memperbaiki gizi pelajar dan juga menggerakkan ekonomi lokal. Menurut Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Komisi VII DPR RI, Ir. H. Bambang Haryo Soekartono (BHS), terdapat sekitar 30 ribu dapur MBG yang beroperasi secara nasional dengan total 1,4 juta tenaga kerja terserap.
Kunjungan BHS ke Sekolah Pusat Penyedia Gizi (SPPG) di Kecamatan Taman, Sidoarjo, menunjukkan bahwa implementasi program tersebut memberikan manfaat yang signifikan secara lokal. Ada sekitar 3.000 penerima manfaat dan 47 relawan di SPPG tersebut yang masing-masing mendapatkan gaji sekitar Rp2 juta, yang telah memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat sekitar.
Tingkat standar pengelolaan dapur MBG juga mendapat apresiasi dari BHS karena ketatnya protokol kesehatan yang diterapkan. Dengan adanya penggunaan sarung tangan dan masker oleh seluruh pekerja, standar kebersihan dapur MBG dinilai jauh lebih baik daripada layanan katering.
Selain manfaat gizi dan ekonomi, program MBG juga dianggap oleh BHS sebagai faktor penyamaan akses gizi di antara siswa. Ini tidak hanya mengenai gizi, tetapi juga tentang memperkuat kebersamaan dan persatuan di lingkungan sekolah.
Dampak positif program terasa juga dalam rantai pasok pangan, seperti peningkatan produksi ayam di Jawa Timur sebesar lebih dari 50 persen sejak program MBG diterapkan. BHS optimis bahwa program ini perlu untuk dilanjutkan dengan pengawasan ketat agar manfaat kesehatan dan ekonominya bisa dirasakan secara luas.
Ahli gizi setempat, Nabila, memastikan bahwa menu harian di SPPG selalu beragam dan disusun dengan memperhatikan kebutuhan gizi siswa. Menu dipilih untuk memastikan bahwa kecukupan gizi harian terpenuhi sesuai dengan kebutuhan nutrisi siswa.
