Pendonor ginjal adalah individu yang sehat yang dengan sukarela mendonorkan ginjalnya untuk pasien yang membutuhkan transplantasi. Menurut Prof. Dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, seorang dokter spesialis urologi dan konsultan uro-onkologi di RSU Bunda Jakarta, donor ginjal dapat berasal dari dua sumber, yaitu donor hidup dan donor dari jenazah. Donor hidup harus memenuhi syarat kesehatan yang ketat melalui skrining dan pemeriksaan yang cermat karena mereka perlu tetap menjaga kesehatan mereka setelah proses donasi.
Menurut Prof. Agus, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang mendonorkan ginjalnya cenderung memiliki gaya hidup yang lebih sehat dan dapat hidup lebih baik daripada mereka yang tidak mendonorkan ginjal. Setelah pendonor dianggap sehat, dokter akan menentukan ginjal mana yang akan diambil. Biasanya, ginjal yang didonasikan berasal dari sisi kiri karena ada banyak keuntungan anatomi. Dengan teknologi laparoskopi yang memungkinkan pengambilan ginjal secara minimal invasif, proses operasi menjadi lebih efisien dan pemulihan pendonor menjadi lebih cepat.
Meskipun fungsi ginjal tidak akan kembali normal bagi individu yang menderita gagal ginjal kronis, langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah menjaga fungsi ginjal yang ada melalui cuci darah rutin satu hingga tiga kali seminggu. Dengan perkembangan teknologi kesehatan, proses transplantasi ginjal semakin maju dan memungkinkan adanya peluang kesembuhan yang lebih baik bagi pasien yang membutuhkan.
