Beberapa orang telah melaporkan sukses menurunkan berat badan hingga 20 kg, 25 kg, bahkan 35 kg melalui diet tanpa nasi dan menghindari makanan berbasis tepung. Namun, hasil tersebut harus dipahami sebagai kasus khusus yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetika, metabolisme tubuh, dan tingkat aktivitas sehari-hari. Lebih penting lagi, fokus utama harus tetap pada pengadopsian pola makan sehat yang bisa dipertahankan dalam jangka panjang.
Membandingkan diri dengan orang lain atau tergoda dengan hasil instan yang tidak berkelanjutan sebaiknya dihindari. Sebelum memutuskan untuk melakukan diet tanpa nasi, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter terlebih dahulu. Konsultasi ini bisa membantu dalam merancang rencana diet yang aman dan sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing.
Ahli gizi akan membantu menentukan kebutuhan kalori harian secara tepat, memilih jenis makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, menyusun pola makan seimbang dalam diet tanpa nasi, serta memberikan solusi jika ada kendala selama proses diet. Dengan dukungan dari ahli gizi, Anda dapat menjalani diet tanpa nasi dengan cara yang sehat dan efektif, sambil menghindari risiko penurunan berat badan yang tidak terkontrol.