Penyakit menular seksual (PMS) bisa menyerang siapa saja, termasuk remaja. Data menunjukkan bahwa kasus IMS pada remaja usia 15-19 tahun mengalami peningkatan signifikan dalam tiga tahun terakhir. Menurut Ina, peningkatan kasus IMS pada remaja sejalan dengan peningkatan jumlah tes yang dilakukan. Angka tes IMS tahun 2022 sebanyak 85.574 orang, meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2023 menjadi 158.378, dan melonjak lagi menjadi 291.672 pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya tes IMS semakin meningkat, yang pada akhirnya juga meningkatkan jumlah kasus IMS yang terdeteksi. Dari berbagai jenis IMS, sifilis menjadi penyakit yang paling banyak tercatat, dengan sekitar 48% dari total kasus IMS. Kasus IMS pada remaja umumnya lebih banyak terjadi di kota-kota besar, terutama di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bali. Keberadaan kasus IMS yang cukup signifikan ini menegaskan pentingnya kesadaran dan edukasi mengenai pentingnya tes IMS dalam mencegah penyebaran penyakit menular seksual.
