Mikrobioma usus, komunitas mikroorganisme kompleks yang hidup di saluran pencernaan kita, ternyata memiliki peran yang penting dalam kesehatan otak melalui sumbu usus-otak. Sumbu ini merupakan jalur komunikasi dua arah antara usus dan otak melalui berbagai jalur saraf, imun, dan hormonal. Peneliti telah mengungkap bukti aneh namun meyakinkan bahwa mikrobiota usus tidak hanya membantu menjaga fungsi otak dengan membebaskan nutrisi dari makanan, tetapi juga dapat membentuk pikiran dan perilaku. Temuan ini bahkan dapat membuka pintu untuk pengembangan pengobatan baru pada berbagai gangguan mental. William Beaumont adalah salah satu yang pertama kali menyelidiki hubungan usus dan otak, menyebutnya sebagai “poros otak-usus” yang saling memengaruhi. Peneliti sekarang memahami bahwa mikroorganisme usus turut memainkan peran penting dalam interaksi ini. Studi mengungkap bahwa mikrobioma usus dapat memengaruhi otak dan perilaku hewan. Ini menggarisbawahi pentingnya hubungan yang telah terbentuk selama evolusi antara manusia dan mikroorganisme. Menyadari peran penting ini dapat membantu kita dalam mengambil langkah-langkah untuk mendukung kesehatan mikrobioma usus dan otak kita.