Belakangan ini, 21 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Cianjur, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Kasus serupa sebelumnya juga pernah terjadi terkait dengan MBG. Untuk mencegah kejadian yang sama terulang, penting untuk menerapkan sistem keamanan pangan yang ketat di setiap tahap penyediaan makanan.
Menurut pengamat kesehatan Dicky Budiman, setiap dapur, vendor, dan penyedia makanan harus patuh terhadap standar Good Manufacturing Practice (GMP) dan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) yang diawasi oleh BPOM dan Dinas Kesehatan. Penggunaan hanya penyedia makanan yang memiliki sertifikasi keamanan pangan resmi dapat diikutsertakan dalam program Makan Bergizi Gratis juga diusulkan.
Selain itu, Dicky juga menekankan pentingnya pelatihan rutin mengenai higiene dan sanitasi pangan bagi semua pihak yang terlibat dalam pengolahan makanan. Pemerintah juga disarankan untuk melakukan inspeksi mendadak terhadap rantai penyediaan makanan sebagai langkah pengamanan. Audit rutin dan inspeksi mendadak ke seluruh rantai penyediaan makanan serta sistem pelaporan terbuka kepada publik juga diharapkan sebagai upaya pencegahan.
