Selama bulan puasa, jam makan menjadi lebih terbatas yang memungkinkan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan nyaman untuk lambung. Hal ini bisa mengurangi pemicu maag yang dapat terjadi. Ngabila menjelaskan bahwa puasa memungkinkan seseorang untuk lebih mengontrol konsumsi makanan yang dapat memicu iritasi lambung seperti kopi, makanan pedas, dan makanan berlemak. Namun, bagi penderita GERD dan maag kronis, penting untuk memperhatikan pola makan saat sahur dan berbuka untuk menghindari risiko kambuhnya asam lambung. Ngabila menyarankan pentingnya menjaga pola makan yang sehat selama bulan puasa agar manfaat puasa dapat dirasakan tanpa memperburuk kondisi maag.