Muhammad Yusuf Ateh secara resmi dilantik menjadi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) oleh Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta. Dikenal sebagai ahli dalam bidang pengawasan keuangan dan administrasi pemerintahan, Ateh telah mengemban berbagai posisi strategis sepanjang karirnya. Lulusan STAN tahun 1986 ini telah menduduki jabatan penting seperti Ajun Pengawas Keuangan dan Pembangunan Madya di Sekretariat Utama BPKP, Kepala Subdirektorat Pengawasan Penyelenggaraan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Pusat BPKP, dan berbagai jabatan lainnya di berbagai lembaga.
Sebelumnya, Ateh juga pernah menjadi Kepala BPKP pada periode 2020-2024 di bawah Presiden Jokowi. Sebagai pejabat negara yang baru dilantik, Ateh wajib melaporkan seluruh harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2023, Ateh memiliki kekayaan mencapai Rp24,6 miliar yang terdiri dari aset properti, kendaraan, surat berharga, dan kas serta setara kas.
Aset properti termasuk tanah dan bangunan di Bandung, Bogor, Bekasi, dan Purwakarta dengan total nilai Rp4,4 miliar. Tanah dan bangunan di Bekasi dan Purwakarta merupakan aset properti termahal yang dimiliki Ateh. Selain itu, Ateh juga memiliki surat berharga senilai Rp13,2 miliar yang menunjukkan investasinya yang besar dan kas serta setara kas sebesar Rp6,2 miliar.
Dalam laporan LHKPN, tidak terdapat informasi mengenai hutang yang dimiliki Ateh, sehingga total harta kekayaannya adalah Rp24,6 miliar. Rincian harta kekayaan ini merupakan hasil dari LHKPN yang dirilis oleh KPK dan memberikan gambaran jelas mengenai kekayaan Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala BPKP yang baru dilantik.
