Harga obat yang tinggi menjadi perhatian serius di Indonesia, menyebabkan kekhawatiran di kalangan pasien, rumah sakit, dan pemerintah. Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa selain faktor produksi, harga obat juga dipengaruhi oleh transparansi dalam sistem pemasaran dan distribusi. Kenaikan harga obat disebabkan oleh biaya marketing dan distribusi yang tinggi, terutama untuk obat branded generic yang tidak melalui negosiasi BPJS, menjual dengan harga jauh lebih mahal dari harga luar negeri. Untuk mengatasi masalah ini, Menkes menekankan pentingnya transparansi dalam sistem harga obat, agar orang dapat memahami penyebab harga obat yang mahal. Selain itu, adanya markup atau penambahan harga yang besar di distribusi dan pemasaran juga menyebabkan harga obat bisa melonjak tajam setelah diimpor. Diperlukan pembenahan dalam sistem harga obat untuk memastikan stabilitas dan keadilan harga obat di Indonesia.