26.9 C
Jakarta
HomeKesehatan"Pohon Sagu: Manfaat dan Perlindungan Masyarakat Adat Papua"

“Pohon Sagu: Manfaat dan Perlindungan Masyarakat Adat Papua”

Di Desa Batu Songgan, Riau, kehidupan masyarakat sangat tergantung pada hutan dan sungai dengan sumber daya yang terbatas. Mereka menjaga ekosistem kedua kawasan tersebut melalui aturan adat, seperti hutan larangan dan lubuk larangan. Ketika hutan larangan diberlakukan, masyarakat tidak diizinkan mengakses area hutan tertentu untuk sementara waktu. Begitu area itu dibuka kembali, mereka bisa memanen hasil hutan bersama-sama. Hal serupa juga diterapkan di Sungai Subayang, dimana aturan pembatasan jaring diberlakukan untuk menjaga ikan kecil agar dapat terus tumbuh. Saat musim panen, kepala kampung membuka larangan tersebut dengan upacara adat, sehingga masyarakat dapat mengambil hasil dari sungai. Suku Moi juga menerapkan aturan serupa yang disebut egek, dimana akses masuk ke kawasan hutan dibatasi. Jalur ekowisata pun dibuat di luar jalur egek untuk menjaga situs bersejarah dan pohon keramat di dalam hutan. Aturan egek juga diterapkan di laut, dimana kepala kampung menetapkan kawasan khusus yang tidak boleh diakses masyarakat dan beberapa hasil laut, seperti lobster, lola, dan teripang tidak boleh diambil selama aturan egek berlaku. Selain itu, hasil laut lain tetap bisa diambil untuk kebutuhan sehari-hari.

Berita Terbaru

Berita Populer