Indonesia menghadapi ancaman serius terkait peredaran narkoba, dengan berbagai operasi besar-besaran yang mengungkap jaringan internasional terlibat dalam penyelundupan narkoba ke negara ini. Jaringan narkotika internasional seperti Golden Triangle (Asia) dan Golden Peacock (Amerika Selatan) terungkap dalam operasi yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Oktober 2024, di mana seorang tersangka perempuan berinisial BR ditangkap saat mencoba menyelundupkan 2.366 gram kokain. Selain itu, terdapat dua sindikat narkoba terbesar di Indonesia yang patut diulas, yaitu Freddie Budiman dan Fredy Pratama.
Freddie Budiman, dikenal sebagai gembong narkoba terbesar di Indonesia, berhasil mengendalikan produksi sabu hingga dua kilogram setiap kali produksi meskipun berada di balik jeruji besi. Meskipun dijatuhi hukuman mati, ia terus mengedarkan narkoba hingga dieksekusi pada Juli 2016. Sementara Fredy Pratama, yang dijuluki sebagai “Escobar Indonesia”, melibatkan keterlibatan dalam perdagangan narkoba dengan jaringan internasional. Meskipun berhasil digagalkan dalam Operasi Escobar Indonesia pada Mei 2023, Fredy Pratama tetap licin dalam bersembunyi dan mengendalikan bisnis narkobanya di Indonesia dan Asia Tenggara.
Kasus-kasus narkoba besar yang melibatkan jaringan internasional memperlihatkan betapa kompleksnya masalah peredaran narkoba di Indonesia. Kerja sama internasional antara pemerintah dan aparat penegak hukum, seperti dengan Interpol, sangat diperlukan untuk memerangi penyelundupan narkoba. Meskipun tantangan masih terus ada, upaya pemberantasan narkoba terus dilakukan dengan harapan melindungi masa depan generasi muda dari ancaman yang serius.
