Studi ini juga menegaskan bahwa olahraga interval intensitas tinggi (HIIT) tak hanya membantu mengelola kadar gula darah, tapi juga meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
Temuan sebelumnya, yang dipublikasikan di European Journal of Applied Physiology, menunjukkan bahwa HIIT bisa memberi hasil serupa dengan latihan berdurasi lebih panjang yang direkomendasikan oleh pedoman kesehatan.
Namun, tantangan muncul bagi penderita diabetes tipe 2 yang juga mengalami long COVID, seperti sesak napas dan kelelahan berkepanjangan. Penelitian Cox menunjukkan bahwa 30 persen penderita diabetes tipe 2 yang disurvei di Australia mengalami gejala long COVID, yang menghambat mereka untuk aktif berolahraga.
Untuk itu, tim peneliti mengembangkan studi baru dengan dukungan dari Diabetes Australia. Studi ini bertujuan menciptakan program olahraga yang disesuaikan untuk penderita diabetes tipe 2 dengan long COVID. Program ini diharapkan dapat membantu mereka kembali berolahraga secara bertahap, sehingga kesehatan dan kebugaran mereka bisa tetap terjaga.