Liputan6.com, Jakarta – Sebuah penelitian mengaitkan makanan ultra-olahan (UPF/ultra-processed food) seperti makanan ringan kemasan, minuman manis, roti yang diproduksi secara massal, yogurt buah, beberapa sereal sarapan, dan alternatif daging dengan percepatan penuaan biologis.
Usia biologis – usia sel dan jaringan kita – dipengaruhi oleh genetika dan kebiasaan gaya hidup seperti pola makan dan olahraga.
Peserta penelitian di Italia yang berusia paruh baya dan lanjut usia yang mendapatkan lebih dari 14% kalori harian mereka dari UPF tampaknya secara biologis lebih tua daripada usia kronologis mereka, yaitu jumlah tahun mereka hidup.
UPF telah lama mendapatkan reputasi buruk karena mengandung kalori, gula, lemak, dan garam.
“Selain kekurangan nutrisi, kaya akan gula, garam, dan lemak jenuh atau lemak trans, [UPF] menjalani proses industri intensif yang benar-benar mengubah matriks makanannya, yang mengakibatkan hilangnya nutrisi dan serat,” ahli epidemiologi nutrisi dan rekan penulis studi Marialaura Bonaccio menjelaskan.
“Hal ini dapat berdampak penting pada serangkaian fungsi fisiologis, termasuk metabolisme [gula] serta komposisi dan fungsi mikrobiota usus,” tambah Bonaccio tentang keseimbangan bakteri, virus, dan jamur dalam sistem pencernaan kita.
“Selain itu, [UPF] sering kali dibungkus dalam kemasan plastik, sehingga menjadi pembawa zat beracun bagi tubuh.”
Tim Bonaccio mengarahkan 22.500 peserta penelitian untuk mengisi kuesioner makanan dan mereka mengukur 36 biomarker dalam darah mereka untuk menghitung usia biologis mereka.