Polda Maluku Utara (Malut) telah meningkatkan status kasus Bupati Halmahera Utara, Frans Manery, yang mengejar para mahasiswa pendemo dengan menggunakan barang tajam, dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan.
“Ditreskrimsus Polda Malut telah meningkatkan status laporan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tobelo terhadap Bupati Halmahera Frans Manery terkait dugaan perbuatan tidak menyenangkan dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan,” kata Direktur Reskrimum Polda Maluku Utara, Kombes Pol Asry Effendy di Ternate.
Asry menjelaskan bahwa kasus saling melapor antara kedua belah pihak saat ini ditangani oleh penyidik Krimum Polda Maluku Utara. “Jadi kedua laporan tersebut sedang kita tangani, sementara untuk laporan balik Bupati terhadap GMKI masih dalam tahap penyelidikan,” jelas Asry.
Dalam waktu dekat, Asry menyatakan bahwa semua pihak, termasuk Bupati Frans Manery, akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
GMKI Cabang Tobelo melaporkan Bupati Frans Manery pada Senin (3/6) setelah Frans Manery membubarkan massa aksi GMKI dengan sebilah parang saat mereka melakukan demonstrasi menyampaikan tuntutan mereka. Kejadian tersebut menjadi viral di media sosial.
Tidak menerima laporan yang diterima, Frans Manery melalui tim hukumnya juga melaporkan sejumlah aktivis GMKI Cabang Tobelo ke Polres Halut terkait dugaan perusakan fasilitas kantor BPKAD.
Kabid Humas Polda Malut, AKBP Bambang Suharyono menjelaskan bahwa laporan itu dipicu oleh aksi Frans yang membubarkan demonstrasi GMKI dengan cara mengejar massa aksi dengan parang pada Jumat (31/5/2024).
Frans Manery kemudian menjelaskan bahwa tindakan tersebut dilakukan bukan atas nama Bupati, melainkan atas nama pribadi, karena ia tidak mengenakan atribut kepaladaerah saat itu.
Para mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam GMKI sebelumnya melakukan unjuk rasa di beberapa lokasi, termasuk kantor DPRD Halut dan Kantor Bupati, sebagai bentuk protes terhadap kedatangan artis ibukota yang dijadwalkan menghadiri acara puncak HUT Halmahera Utara.
Bupati Halut Frans Manery tidak terima dengan aksi tersebut dan berujung pada insiden pengejaran para pendemo menggunakan sebilah parang.