Kunjungan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, bertujuan untuk memperkuat upaya perlindungan dan memastikan pemenuhan hak dan kewajiban pekerja migran.
Benny menyatakan, kunjungan tersebut juga dilakukan untuk menutup celah dan memperkuat pengawasan di pintu-pintu perbatasan. Dia didampingi pejabat Pemprov Kaltara, Pemkab Nunukan, dan BP2MI Nunukan dalam kunjungan tersebut. Mereka meninjau tiga titik pintu keluar yang biasa digunakan pekerja migran untuk berangkat ke Malaysia.
Nunukan merupakan pintu keluar utama bagi pekerja migran yang bekerja di Malaysia, kata Benny. Pada hari Jumat, rombongan Kepala BP2MI melanjutkan kunjungan ke Tawau, Malaysia, untuk bertemu dengan pekerja migran Indonesia yang bekerja di perkebunan kelapa sawit dan memastikan kesejahteraan mereka.
Benny menegaskan pentingnya perlindungan bagi pekerja migran, sebagai kontributor besar bagi pembangunan bangsa. Negara harus melindungi mereka agar tidak menjadi korban penempatan ilegal dan memastikan hak-hak mereka terpenuhi, termasuk pendidikan bagi anak-anak mereka.
Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid, menyambut baik kunjungan tersebut dan berharap dapat menjadi evaluasi untuk pengambilan kebijakan di masa depan terkait penanganan pekerja migran. Dia mengatakan bahwa kerjasama dengan BP2MI dan semua pihak terkait telah membaikkan penanganan tenaga kerja Indonesia di Nunukan.
Kunjungan Kepala BP2MI diharapkan dapat memperkuat perlindungan bagi pekerja migran dan memberantas penempatan ilegal, sehingga kesejahteraan mereka terjaga. Sebelumnya, pada hari Kamis, Kepala BP2MI telah mengunjungi tiga titik di Kabupaten Nunukan sebagai bagian dari upaya tersebut.
