Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara untuk menerapkan strategi baru guna meningkatkan pertumbuhan inovasi. Strategi tersebut dimulai dengan memetakan masalah yang dihadapi sebagai langkah awal untuk menyiapkan inovasi yang tepat guna mengembangkan daerah.
Menurut Yusharto, masalah seperti sampah dan stunting dapat diatasi secara bersamaan melalui inovasi pengelolaan sampah yang tepat. Beberapa contoh inovasi yang telah diterapkan oleh daerah dalam pengelolaan sampah adalah pengolahan sampah menjadi pupuk kandang atau pakan hewan ternak. Hasil dari tanaman dan hewan ternak tersebut kemudian dapat dibagikan kepada masyarakat guna mencegah stunting, sehingga inovasi tersebut akan memiliki dampak yang luas bagi masyarakat.
Yusharto menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dalam mendukung pertumbuhan inovasi yang berkelanjutan. Pemprov Maluku Utara diminta untuk mencari sebanyak mungkin peluang kolaborasi agar inovasi yang dimiliki dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi juga dianggap penting dalam mempercepat proses inovasi. Yusharto menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi digital dapat membuka peluang baru bagi daerah untuk berkembang lebih cepat dan efisien.
Yusharto juga berharap agar Pemprov Maluku Utara dapat lebih konsisten dalam menerapkan strategi baru yang telah diuraikan, sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak melakukan inovasi. Dukungan penuh akan diberikan oleh Kemendagri untuk mendampingi Pemprov Maluku Utara dalam berinovasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.