27.6 C
Jakarta
HomeKesehatanDampak Kehilangan Ayah: Masalah Emosional & Akademik pada Anak

Dampak Kehilangan Ayah: Masalah Emosional & Akademik pada Anak

Menurut data UNICEF tahun 2021, sekitar 20,9 persen anak di Indonesia tumbuh tanpa kehadiran ayah. Hal ini setara dengan hampir 3 juta anak Indonesia yang kehilangan sosok ayah. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 juga menunjukkan bahwa hanya 37,17 persen anak usia 0-5 tahun yang dirawat oleh ayah dan ibu kandung mereka secara bersamaan. Kehadiran ayah dalam pengasuhan sangat penting karena penelitian menunjukkan dampak besar pada perkembangan anak, baik secara emosional, psikologis sosial, maupun akademik, termasuk kesehatan mental.

Direktur Bina Ketahanan Remaja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Edi Setiawan, mewakili Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji, menyatakan bahwa anak yang tumbuh tanpa keterlibatan aktif ayah dalam pengasuhan akan lebih rentan mengalami masalah akademik, emosional, kesehatan mental, perilaku agresif, dan terlibat dalam perilaku berisiko. Fenomena fatherless juga diidentifikasi sebagai salah satu faktor dalam pembentukan strawberry generation yang mengacu pada individu yang rapuh, mudah menyerah, sulit mengatasi kegagalan, tidak memiliki daya juang, dan mudah stres.

Dalam acara Gerakan Ayah Teladan Indonesia dan Siap Nikah Goes to Campus Universitas Diponegoro (UNDIP) secara daring, Edi menekankan pentingnya peran ayah dalam tumbuh kembang anak, baik secara emosional maupun sosial. Namun, ketika anak tumbuh tanpa kehadiran ayah, dampaknya bisa signifikan. Memahami implikasinya dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran ayah dalam kehidupan anak-anak.

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer