29 C
Jakarta
HomeBerita"Harga Emas Terkendali: Dampak Keputusan FOMC Fed"

“Harga Emas Terkendali: Dampak Keputusan FOMC Fed”

Harga emas (XAU/USD) tengah berjuang untuk mempertahankan momen pemulihan setelah mencapai level terendah dalam seminggu sebelumnya. Saat ini, harga emas sedang mengalami fluktuasi dengan perubahan kecil menjelang pembukaan sesi Eropa. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian di pasar karena para pelaku pasar sedang menanti keputusan penting dari Federal Open Market Committee (FOMC) yang diumumkan oleh Federal Reserve (The Fed) dalam sesi perdagangan sebelumnya.

Menurut analis dari Dupoin Indonesia, Andy Nugraha, emas kembali mengalami tekanan bearish yang didukung oleh pola candlestick yang dominan menurun dan indikator Moving Average pada XAU/USD. Andy memproyeksikan bahwa harga emas berpotensi turun hingga mencapai level $2.580 sebelum kemungkinan mengalami rebound menuju level $2.616 sebagai target terdekat.

Salah satu faktor yang menjadi hambatan bagi kenaikan harga emas adalah spekulasi bahwa Federal Reserve akan mengambil keputusan yang kurang dovish. Hal ini didukung oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan penguatan Dolar AS (USD). Kenaikan imbal hasil tersebut, ditambah dengan fakta bahwa emas tidak memberikan imbal hasil, membuat USD semakin kuat dan menekan harga emas. Pada sesi perdagangan berikutnya, harga emas terkoreksi di level $2.586 yang sejalan dengan tren bearish yang masih dominan.

Meskipun demikian, risiko geopolitik yang terus berlangsung dapat memberikan dukungan bagi emas sebagai aset safe-haven. Konflik yang tengah terjadi di berbagai wilayah seperti antara Rusia dan Ukraina, ketegangan di Timur Tengah, serta hal-hal terkait perang dagang dapat membatasi penurunan harga emas lebih lanjut. Beberapa peristiwa seperti ledakan di Moskow yang menewaskan kepala pasukan perlindungan senjata nuklir dan kimia militer Rusia, serta konflik di Suriah dan perkembangan negosiasi antara Israel dan Hamas juga dapat mempengaruhi sentimen pasar terhadap emas.

Dari sisi data ekonomi, laporan terbaru menunjukkan adanya lonjakan penjualan ritel sebesar 0,7% pada bulan November, melebihi ekspektasi pasar sebesar 0,5%. Data ini mencerminkan momentum ekonomi AS yang kuat. Namun, dampaknya terhadap spekulasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve dinilai masih kecil. Dengan belanja konsumen yang kuat, ketahanan ekonomi, dan sedikit kenaikan inflasi baru-baru ini, The Fed diperkirakan akan menghentikan siklus penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Januari mendatang.

Prospek yang kurang dovish dari The Fed telah mendorong kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS, sehingga memperbesar hambatan bagi harga emas. Analis menyarankan untuk menunggu untuk memposisikan strategi baru pada emas hingga terjadi penurunan harga yang signifikan.

Secara keseluruhan, harga emas sedang menghadapi tekanan dari berbagai faktor fundamental seperti penguatan USD dan kenaikan imbal hasil obligasi AS. Namun, dukungan dari sentimen safe-haven yang dipicu oleh risiko geopolitik dapat membatasi penurunan harga emas.

Berita Terbaru

Berita Populer