Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Hadi Tjahjanto mendukung aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di wilayah konflik Palestina. Dalam pertemuan dengan Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, di ruang kerjanya, Hadi menyatakan dukungannya terhadap upaya kemanusiaan yang dilakukan oleh organisasi tersebut.
“Saya sangat senang bisa bertemu dengan pahlawan kemanusiaan, saya sangat mendukung dan merinding terutama apa yang telah dilakukan khususnya di Palestina,” kata Hadi dalam keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Kemenko Polhukam.
Menurut Hadi, penting bagi pemerintah dan organisasi relawan seperti MER-C untuk bekerja sama dalam menjalankan kegiatan kemanusiaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Kegiatan kemanusiaan tersebut dapat mencakup pemberian bantuan medis, bantuan pangan, dan perbaikan fasilitas kesehatan di daerah terdampak bencana atau konflik.
Hadi percaya bahwa dengan adanya kerja sama yang solid antara pemerintah dan organisasi kemanusiaan seperti MER-C, bantuan yang diberikan kepada korban akan lebih efektif dan bermanfaat. Hal ini diharapkan dapat memudahkan dalam memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan di berbagai belahan dunia.
MER-C adalah sebuah organisasi sosial kemanusiaan yang didirikan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Indonesia pada tahun 1999. Mereka sering melakukan aksi kemanusiaan di dalam dan luar negeri, termasuk memberikan bantuan kepada korban konflik di Gaza. Salah satu tindakan proaktif MER-C adalah mengirim surat resmi kepada WHO terkait kerusakan rumah sakit akibat serangan militer.
Dalam surat tersebut, MER-C mendesak WHO untuk melindungi rumah sakit di Jalur Gaza agar tetap menjadi zona aman dan tidak digunakan sebagai instalasi militer. Mereka juga mendorong agar rumah sakit yang menjadi markas militer Israel dikembalikan ke fungsi semula.
Dukungan Hadi Tjahjanto dan pemerintah terhadap aksi kemanusiaan MER-C di Palestina merupakan langkah penting dalam memberikan bantuan kepada korban konflik dan bencana di seluruh dunia.