Tantangan tidak hanya dirasakan oleh jemaah, namun juga oleh para petugas kesehatan yang bekerja di lapangan. Beberapa petugas bahkan harus menangani dua hotel sekaligus karena kurangnya tenaga. Dr. Muhammad Ulin Nuha, seorang TKHK dari Kloter KJT 20 Jawa Barat, mengungkapkan bahwa di hotel 210, mereka harus bekerja dengan satu dokter, satu perawat, dan satu tenaga dari Petugas Haji Daerah (PHD) untuk membantu jemaah di hotel 211 yang belum memiliki petugas TKHK. Skema pelayanan kesehatan saat ini lebih difokuskan pada hotel daripada kloter, yang menyebabkan distribusi petugas menjadi tidak merata. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi di lapangan memerlukan peningkatan jumlah tenaga kesehatan untuk mengatasi tantangan tersebut.