Bitcoin mengalami rebound signifikan setelah mengalami tekanan dan turun hingga $102.800. Pemulihan ini terjadi dengan cepat dan tajam, menunjukkan adanya dorongan baru dari sentimen pasar global yang kembali positif. Salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan adalah lonjakan harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI).
Harga minyak WTI naik sekitar 19% dalam waktu singkat, memicu minat investor terhadap aset-aset berisiko seperti Bitcoin. Faktor ini menunjukkan bahwa korelasi antara pergerakan aset kripto dan komoditas energi menjadi semakin signifikan. Para analis teknikal dan makroekonomi memperhatikan pola korelasi antara harga minyak mentah dan harga Bitcoin, dengan Bitcoin sering mengalami rebound tajam setelah koreksi singkat.
Pola historis menunjukkan bahwa setiap kali harga minyak mengalami lonjakan, harga Bitcoin cenderung mengalami koreksi jangka pendek namun kemudian rebound dengan kenaikan signifikan. Investor dan analis memperhatikan tren ini untuk mengidentifikasi potensi kenaikan harga Bitcoin dalam waktu dekat, terutama menjelang tanggal 21 Juni 2025.
Meskipun proyeksi ini didasarkan pada pengamatan teknikal dan pola historis, investor disarankan untuk tetap berhati-hati. Pasar kripto sangat volatil dan mudah dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, seperti ketegangan geopolitik dan dinamika harga minyak yang tidak dapat diprediksi sepenuhnya. Pemahaman yang holistik terhadap pasar dan manajemen risiko yang baik menjadi kunci dalam menghadapi ketidakpastian pasar.