Kejang pada seseorang sering kali membuat keluarga terkejut dan khawatir, yang kemudian mendorong mereka untuk segera membawa orang tersebut ke rumah sakit. Namun, tidak selalu kejang harus dihubungkan dengan kunjungan ke unit gawat darurat. Menurut Yuda, tidak semua kasus kejang memerlukan penanganan medis yang mendesak, seperti pada pasien epilepsi yang sering mengalami kejang ringan.
Namun, jika kejang terjadi berulang kali, penting untuk memperhatikan faktor pemicu kejang tersebut. Yuda menjelaskan bahwa ketika kejang berulang, penting untuk memeriksa faktor-faktor seperti kurang tidur, pola makan yang tidak teratur, dan hal-hal lain yang dapat memicu kejang.
Selain itu, Yuda menekankan pentingnya evaluasi terhadap obat-obatan yang dikonsumsi, apakah dosisnya sudah sesuai atau obat tersebut diminum secara teratur. Pasien yang mengalami kejang berulang juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan MRI otak dan EEG untuk mengetahui kondisi kesehatan otak secara detail. Dengan demikian, langkah-langkah penanganan yang tepat dapat dilakukan untuk pasien dengan kondisi kejang.