Robert Francis Prevost, Paus baru kelahiran Amerika Serikat yang telah lama mengabdi di Peru, memulai perjalanannya setelah mengucapkan kaul khidmat pada tahun 1981 dan menyelesaikan studinya di Roma. Prevost, yang berasal dari ordo Santo Agustinus (OSA), diutus ke Peru, tepatnya ke Chulucanas, Piura, Peru, dalam sebuah misi Agustinian. Setelah kembali ke Illinois, Amerika Serikat, Prevost kembali diutus ke Peru, kali ini sebagai direktur pembinaan calon Romo dari ordo Santo Agustinus di Trujillo.
Selama kurang lebih 11 tahun, Prevost menjabat sebagai vikaris pengadilan dan sebagai profesor hukum kanon, patristik, dan moral di sebuah seminari di Trujillo. Antara tahun 1988 dan 1999, ia juga turut melayani di Pastoral Bunda Maria Bunda Gereja di pinggiran kota yang miskin di Peru. Dalam sejarahnya, Prevost dikenal sebagai sosok pekerja keras yang memiliki pengaruh moderat di antara para uskup di Peru dengan berbagai ideologi yang berbeda.
Selain itu, Prevost dikenal memiliki humor yang tinggi. Meskipun dihadapkan pada berbagai masalah, ia tetap berusaha untuk selalu membawa kebahagiaan di sekitarnya. Pastor Fidel Purisaca Vigil, direktur komunikasi keuskupan lama Prevost di Chiclayo, mengatakan bahwa “Betapa pun banyaknya masalah yang dihadapinya, ia tetap memiliki selera humor dan kegembiraan.” Dengan kepribadiannya yang unik ini, Prevost berhasil meninggalkan jejaknya di Peru selama bertahun-tahun sebelum akhirnya terpilih sebagai Paus Gereja Katolik.