Keputusan untuk melanjutkan perawatan kesehatan Paus Fransiskus dipercayakan kepada Massimiliano Strappetti, asisten kesehatan pribadinya. Strappetti dijelaskan sebagai sosok yang sangat memahami kebutuhan dan keinginan Paus. Saat situasi kritis, Strappetti mendorong tim medis untuk mencoba segala upaya yang diperlukan tanpa menyerah. Semangat dan kerja keras dari tim medis dan Paus Fransiskus sendiri menghasilkan hasil positif, membuat kesehatan sang Paus stabil sehingga dapat pulang dari rumah sakit pada tanggal 23 Maret 2025.
Setelah pulang dari rumah sakit, Paus Fransiskus kembali ke kediamannya di Casa Santa Marta. Selama masa pemulihan, beliau menjalani berbagai perawatan termasuk fisioterapi untuk memulihkan mobilitas, terapi pernapasan, dan pemulihan suara. Namun, pada tanggal 21 April 2025, Paus Fransiskus meninggal dunia, meninggalkan kesedihan mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia termasuk Indonesia. Paus Fransiskus sebelumnya telah mengunjungi Indonesia pada September 2024 dan diterima dengan hangat dan penuh sukacita oleh umat Katolik Indonesia.