28.2 C
Jakarta
HomeKesehatanSleeping Beauty Syndrome: Kasus Dokter PPDS Unpad & Alasannya

Sleeping Beauty Syndrome: Kasus Dokter PPDS Unpad & Alasannya

Kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh peserta pendidikan dokter spesialis di Universitas Padjadjaran (Unpad) telah memunculkan kembali pembahasan tentang sindrom sleeping beauty. Istilah ini merujuk pada penyimpangan seksual yang membuat seseorang terangsang untuk melakukan hubungan intim dengan individu yang tidak sadar dan tidak mampu memberikan respons. Dalam hal ini, konselor dan seks edukator dari Asosiasi Seksologi Indonesia, Febrizky Yahya, mengungkapkan bahwa terdapat kesamaan dalam modus operandi pelaku dengan sindrom somnophilia.

Eby menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara motif pelaku dalam kasus ini untuk menentukan apakah pelaku menderita sindrom somnophilia atau merupakan pelaku kekerasan seksual biasa. Jika pelaku menggunakan obat bius agar korban tidak sadar dan tidak bisa melawan, maka motifnya tidaklah berkaitan dengan somnophilia. Namun, jika pelaku dengan sengaja membuat korban tidak sadar untuk memenuhi kepuasannya sendiri, bisa jadi ia menderita sindrom sleeping beauty. Penegakan diagnosis harus melibatkan profesional di bidang psikiatri dan psikologi untuk memastikan hal ini. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran telah memberlakukan sanksi tegas terhadap pelaku kasus tersebut, termasuk pemecatan bagi pelaku yang terlibat.

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer