Peristiwa tragis terjadi pada 18 Maret 2025 di ruang nomor 711 Gedung MCHC RSHS ketika seorang dokter PPDS Anestesi Unpad, dokter PAP, diduga melakukan tindak kekerasan seksual terhadap seorang pasien. Dokter tersebut diduga memanfaatkan profesinya untuk membius korban sebelum melakukan kekerasan seksual, menyulitkan korban untuk melawan atau melarikan diri. Kasus ini terungkap setelah korban melaporkan kejadian tersebut, dimana korban kehilangan kesadaran setelah disuntik dengan cairan bius oleh dokter tersebut. Polisi telah berhasil mengamankan sejumlah barang bukti seperti sisa sperma dan alat kontrasepsi yang akan diuji DNA untuk memperkuat penyelidikan terhadap dokter PPDS Unpad tersebut. Dokter yang diduga sebagai pelaku kekerasan seksual terhadapat keluarga pasien ini, dapat dihadapi hukuman penjara maksimal selama 12 tahun jika terbukti bersalah.