Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Dengan platform seperti Instagram, X, TikTok, dan Facebook, komunikasi antarindividu telah berubah drastis. Masyarakat kini lebih cenderung berinteraksi melalui media sosial daripada pertemuan tatap muka tradisional. Melalui platform ini, orang dapat dengan mudah mengetahui kegiatan orang lain, meskipun tidak saling mengenal secara langsung.
Fenomena media sosial mengubah cara komunikasi dan interaksi manusia secara signifikan. Media sosial bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga sebagai sumber utama informasi bagi banyak orang. Berita yang dulu diakses melalui media massa kini lebih sering disebarkan melalui media sosial. Platform media sosial memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi, memberikan umpan balik, dan berbagi informasi secara cepat dan mudah.
Ahli perilaku konsumen, Michael Solomon, menyoroti dampak media sosial terhadap keputusan pembelian. Konsumen kini lebih dipengaruhi oleh influencer, ulasan online, dan iklan personalisasi di media sosial daripada iklan televisi atau rekomendasi dari teman. Setiap platform media sosial memiliki karakteristik unik yang memengaruhi cara konsumen berinteraksi dengan merek dan memenuhi kebutuhan psikologis mereka.
Dalam mengerti perilaku konsumen di media sosial, penting untuk mengakui perbedaan antar platform dan menyesuaikan strategi pemasaran dengan karakteristik unik setiap platform. Hal ini dapat dilakukan dengan mengenali kebutuhan psikologis konsumen, menyesuaikan pesan dengan identitas sosial platform, memahami pengaruh sosial, memaksimalkan kekuatan visual, menetapkan tujuan yang jelas, membangun pengaruh dengan konten yang dibagikan, dan mengikuti tren terkini di media sosial. Dengan memahami perilaku konsumen di media sosial, perusahaan dapat merancang strategi pemasaran yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan konsumen modern.