Puasa Ramadhan adalah salah satu kewajiban bagi umat Muslim, namun bagi ibu menyusui, menjalankan puasa saat ini memiliki tantangan tersendiri. Kekhawatiran tentang nutrisi yang cukup untuk bayi serta daya tahan tubuh ibu seringkali menjadi perhatian utama. Meskipun agama memberikan kelonggaran bagi ibu menyusui untuk tidak berpuasa jika merasa khawatir akan kesehatan diri atau bayinya, banyak yang tetap ingin melaksanakan ibadah ini dengan sepenuh hati.
Sebelum memutuskan untuk berpuasa, penting bagi ibu menyusui untuk mempertimbangkan kondisi fisiknya dan kebutuhan nutrisi bayi. Dokter Ngabila Salama, seorang praktisi kesehatan masyarakat, menyatakan bahwa berpuasa saat menyusui bisa dilakukan dengan aman jika ibu dan bayi dalam keadaan sehat. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui agar tetap sehat selama puasa antara lain adalah memastikan kondisi ibu dan bayi dalam keadaan sehat.
Dokter Ngabila menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa jika bayi masih berusia di bawah 6 bulan dan masih mendapatkan ASI eksklusif. Namun jika bayi sudah di atas usia enam bulan dan sudah mulai makan padat (MPASI) serta menyusui lebih jarang, puasa dapat lebih mudah dijalani. Selain itu, juga penting untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan baik saat berbuka dan sahur. Dokter menyarankan untuk mengonsumsi setidaknya 2-3 liter air per hari dan menghindari minuman berkafein seperti kopi, teh, dan soda karena dapat menyebabkan dehidrasi. Dengan memperhatikan beberapa tips tersebut, ibu menyusui dapat tetap sehat selama bulan Ramadhan tanpa mengganggu kesehatan diri atau bayinya.
