Diet yo-yo dapat memiliki dampak negatif pada tubuh, termasuk peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Fluktuasi berat badan yang terjadi akibat diet yo-yo dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 1,5 kali lipat. Perubahan drastis dalam berat badan juga dapat mempengaruhi tekanan darah, kadar kolesterol, dan metabolisme tubuh. Selain itu, diet yo-yo juga dapat menyebabkan penumpukan lemak visceral, yang sulit dihilangkan dan meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2, penyakit hati berlemak, dan sindrom metabolik. Gangguan metabolisme juga merupakan efek yang mungkin terjadi ketika seseorang sering menjalani diet ketat, di mana tubuh akan memperlambat metabolisme dan menyimpan lemak lebih efisien. Akibatnya, berat badan cenderung naik lebih cepat dan lebih banyak setiap kali diet berakhir. Selain dampak fisik, diet yo-yo juga dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang. Siklus diet ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan gangguan citra tubuh yang dapat mengurangi motivasi untuk menjaga pola hidup sehat. Oleh karena itu, penting untuk menghindari diet yo-yo dan mengadopsi pola makan sehat yang konsisten untuk menjaga kesehatan tubuh dan mental yang baik.
