Virus HMPV atau Metapneumovirus Manusia merupakan virus yang sering disalahartikan dengan COVID-19 karena gejalanya yang mirip. Gejala yang ditimbulkan oleh virus ini termasuk batuk, demam, nyeri dada, dan kesulitan bernapas. Dalam kasus yang parah, pasien bahkan harus dirawat di rumah sakit. Namun, Prof. Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, menegaskan bahwa gejala ini sebenarnya umum pada berbagai infeksi saluran pernapasan.
Lonjakan kasus HMPV di China tidak seharusnya langsung dikaitkan dengan COVID-19. Menurut Prof. Tjandra, kenaikan jumlah kasus infeksi saluran pernapasan sering terjadi di negara-negara dengan empat musim, terutama saat musim dingin. Meskipun demikian, kita tetap perlu waspada terhadap perkembangan kasus tersebut.
Perbedaan mendasar antara HMPV dan COVID-19 terletak pada sejarah virus dan dampaknya secara global. SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 telah memicu pandemi yang mengubah kehidupan manusia di seluruh dunia, sementara HMPV, meski berbahaya, tidak memiliki dampak epidemiologis yang sama. Virus HMPV telah terdeteksi di berbagai negara sejak ditemukan pertama kali, menunjukkan bahwa virus ini sudah lama ada dan bukan fenomena baru.