Proyek pembangunan ruang kelas baru (RKB) Madrasah Yayasan Hidayatus Shomad Desa Klumutan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun, dikabarkan sengaja disembunyikan dari publik tanpa papan informasi proyek yang jelas. Saat dikonfirmasi oleh tim, Ketua Yayasan Sumadi mengaku sebagai teman yang merasa sedang menggantikan posisi Sumadi. Namun, ternyata Sumadi sendiri yang mengaku sebagai teman. Hal ini menimbulkan tanda tanya mengenai alasan sebenarnya di balik tindakan Sumadi untuk menyembunyikan proyek tersebut.

Proyek pembangunan tersebut didanai oleh Dana HIBAH Pemprov Jawa Timur sebesar Rp. 325 Juta namun pada kenyataannya hanya dilakukan rehabilitasi bangunan lama di lokasi proyek. LSM Gempur DPD Jawa Timur, M. Fausan, menyoroti kurangnya pemasangan Papan Proyek sebagai bentuk Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Menurut Fausan, setiap proyek yang didanai negara wajib memasang papan informasi kegiatan untuk memberikan transparansi kepada masyarakat.

Fausan juga mengacu pada Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik untuk menekankan pentingnya transparansi dalam proyek-proyek seperti ini. Dia menyoroti perilaku Sumadi yang merupakan seorang pengajar P3K Guru Agama, yang seharusnya menjadi contoh transparansi namun justru berbohong kepada media dan LSM. Tim juga berusaha konfirmasi kepada kepala Desa Klumutan namun belum bisa ditemui, dengan rencana akan mengkonfirmasi lebih lanjut kepada pihak terkait lain.