Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, memperingatkan dampak serius dari resistansi antibiotik yang semakin meningkat. Ketika berkunjung ke Kendari, Beliau melihat tingginya angka kematian akibat infeksi yang tidak merespons pengobatan antibiotik. Hal ini didorong oleh penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol, termasuk penggunaan tanpa resep dokter dan penyebaran sampai ke sungai dan laut.

Menkes Budi menegaskan bahwa resistansi antibiotik tidak hanya berdampak pada kesehatan tetapi juga merugikan sektor ekonomi dan lingkungan. Contohnya, penolakan produk laut Indonesia di pasar internasional akibat kadar antibiotik yang tinggi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan antibiotik, yaitu dengan mengikuti resep dokter, menghindari pembelian secara bebas, dan tidak menggunakan antibiotik secara berlebih pada hewan.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr. Azhar Jaya, juga menekankan pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak dalam menangani resistansi antibiotik. Upaya ini bukan hanya untuk kesehatan individu tetapi juga untuk keberlanjutan ekosistem dan ekonomi. Dengan demikian, perubahan perilaku dalam penggunaan antibiotik menjadi kunci dalam mengatasi ancaman resistansi antimikroba.