26.9 C
Jakarta
HomeKesehatanBPOM Perkuat Kolaborasi Nasional Cegah Resistansi Antimikroba

BPOM Perkuat Kolaborasi Nasional Cegah Resistansi Antimikroba

Pentingnya Penggunaan Antimikroba Secara Bijak dalam Mengatasi Resistensi Antimikroba di Indonesia

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, menekankan pentingnya penggunaan antimikroba secara bijak untuk mengatasi resistensi antimikroba di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Semarak Aksi Nyata Pengendalian Resistensi Antimikroba, yang diselenggarakan pada Jumat (29/11/2024) di Auditorium Gedung Merah Putih BPOM.

Acara ini merupakan bagian dari peringatan World AMR Awareness Week (WAAW) 2024 yang mengusung tema “Educate. Advocate. Act now”. WAAW, yang dirayakan setiap 18-24 November sejak dicanangkan oleh WHO pada 2015, bertujuan meningkatkan kesadaran tentang AMR dan mendorong perubahan perilaku dalam penggunaan antimikroba.

Taruna Ikrar dalam sambutannya menyatakan bahwa resistensi antimikroba merupakan ancaman serius bagi kesehatan global. Berdasarkan data WHO, AMR menyebabkan 1,27 juta kematian langsung di seluruh dunia pada 2019, dengan kontribusi terhadap 4,95 juta kematian lainnya.

BPOM terus memantau penggunaan antibiotik di apotek. Data menunjukkan tren penurunan persentase apotek yang memberikan antibiotik tanpa resep dokter, namun angka tersebut masih terbilang tinggi secara nasional. Perlu diwaspadai juga pengobatan sendiri yang tidak tepat yang seringkali mengakibatkan sisa obat yang dibuang sembarangan. BPOM telah meluncurkan program Ayo Buang Sampah Obat dengan Benar (ABSO dengan Benar) sejak 2019 untuk mengelola limbah obat masyarakat, termasuk antibiotik yang berkontribusi terhadap resistensi antimikroba.

Berita Terbaru

Berita Populer