Desa Sukorejo di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menjadi lebih ramai setelah Shalat Isya’ pada Jumat (7/6) malam. Kedatangan ratusan orang memiliki tujuan yang sama, yaitu menghadiri jamuan makan malam di Tebing Kepuh, yang merupakan acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-24 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).
Para tamu dan undangan harus menggunakan kendaraan listrik jenis boogie car untuk mencapai lokasi acara, karena jalan yang ditempuh tidak terlalu lebar. Di Tebing Kepuh, acara yang bertema “Southern Paradise Gala Dinner” dilaksanakan dengan diwarnai oleh pertunjukan cahaya dan suara yang spektakuler.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menyampaikan bahwa Tebing Kepuh, yang dulunya merupakan bekas galian tambang andesit, kini dijadikan tempat festival light and sound yang menggabungkan teknologi dan seni. Melalui acara ini, Beliau ingin menunjukkan bahwa pembangunan daerah Trenggalek lebih mengedepankan aspek kesinambungan kelestarian alam.
Dalam acara tersebut, para tamu disajikan dengan menu khas yang disiapkan oleh Chef Andre dan puluhan siswa dari SMKN 1 Pogalan dan SMKN 2 Trenggalek. Makanan-makanan khas daerah setempat seperti Lumpia Tengiri Rebung, Krim Sup Lobster, Ayam Lodho, Gegok Blencing, Puding Kopi Cincau, dan Rempah Bumi Sopal disajikan kepada para tamu.
Selain acara makan malam, sejumlah penghargaan juga diserahkan di tempat yang sama. Trenggalek menerima Renewable Energy Certificate (RECs) atas kerjasamanya dengan PLN dalam memilih sumber listrik dari energi terbarukan.
Tidak hanya itu, dalam rangkaian acara HUT ke-24 Apkasi, juga dilakukan pemilihan grand final Putri Otonomi Indonesia (POI) 2024. Perwakilan dari Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Raphaella Chayla Shaka berhasil menyabet juara pertama.
Selain gala dinner dan grand final POI, acara lainnya termasuk sepak bola pantai, dialog nasional, woman program, fun walk, dan syukuran HUT ke-24 Apkasi juga diselenggarakan untuk merayakan momen tersebut.
