Presiden Jokowi meluncurkan INA Digital di Istana Negara, Jakarta, Senin. INA Digital adalah penyedia solusi terpadu berbagai layanan digital pemerintah, termasuk portal nasional dan layanan terkait infrastruktur, yang dianggap penting untuk meningkatkan daya saing Indonesia secara global.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyatakan pentingnya memperkuat digital public infrastructure Indonesia sebagai jalan tol untuk digitalisasi pelayanan publik. INA Digital diharapkan dapat menjadi satu portal terintegrasi yang memperkuat GovTech Indonesia.
Peluncuran INA Digital menegaskan bahwa birokrasi seharusnya melayani masyarakat dengan baik, bukan memperlambat atau mempersulit. Pelayanan publik harus memberikan kepuasan, manfaat, serta kemudahan urusan bagi masyarakat.
Presiden Jokowi juga menyebutkan bahwa sebelumnya terdapat 27.000 aplikasi/platform di kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang bekerja secara terpisah. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk menghentikan pembuatan aplikasi baru dan platform-platform baru, serta mengintegrasikan platform layanan publik ke dalam INA Digital.
Integrasi platform layanan publik ke dalam INA Digital diharapkan dapat menghemat anggaran negara hingga Rp6,2 triliun yang sebelumnya dialokasikan untuk pembuatan aplikasi baru. Pemerintah akan secara bertahap memadukan layanan dari masing-masing kementerian/lembaga sehingga pada September mendatang sebagian layanan publik sudah terinteroperabilitas.
Artikel ini disusun oleh Yashinta Difa Pramudyani dan disunting oleh Edy M Yakub. Teks artikel ini dilindungi hak cipta © ANTARA 2024.