Kapal perang TNI AL kembali ke markas setelah tugas pengamanan World Water Forum Ke-10 di Bali
Tujuh kapal perang (KRI) dari Komando Armada II TNI Angkatan Laut telah kembali ke markas di Dermaga Madura Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur setelah melaksanakan tugas pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum Ke-10 di Bali.
Menurut Dinas Penerangan Komando Armada II TNI AL, tujuh KRI yang tergabung dalam Satuan Tugas Laut (Satgasla) Komando Gabungan Pengamanan Terpadu VVIP KTT World Water Forum Ke-10 telah kembali ke markas pada Rabu (22/5). Mereka dipimpin oleh Komandan Gugus Keamanan Laut Koarmada II, Laksamana Pertama TNI Teguh Prasetya.
KRI yang kembali dari Bali adalah KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Ahmad Yani-351, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Layang-635, dan KRI Marlin-877.
KRI dr. Radjiman membawa kendaraan dinas, truk dari Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska), truk penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada II, serta personel lainnya.
Selain itu, KRI Banda Aceh-593 juga mengangkut pasukan pengamanan kembali ke markas mereka di Jakarta. Pasukan tersebut terdiri dari 192 prajurit TNI dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan 81 prajurit dari Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI.
Panglima Komando Armada II TNI AL, Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo, memberikan ucapan terima kasih kepada para prajurit yang terlibat dalam pengamanan laut selama KTT World Water Forum Ke-10 di Bali. Dia menekankan pentingnya menjadikan pengalaman tersebut sebagai motivasi untuk menghadapi tugas-tugas mendatang.
Selama KTT World Water Forum Ke-10, Satuan Tugas Laut berhasil menjaga keamanan di perairan sehingga acara tersebut dapat berjalan lancar hingga seluruh tamu negara pulang ke negaranya masing-masing.
Indonesia menjadi tuan rumah KTT World Water Forum Ke-10 yang berlangsung di Bali pada 18-25 Mei 2024. Acara tersebut menghasilkan Deklarasi Tingkat Menteri World Water Forum, di mana sejumlah usulan Indonesia dalam pengembangan air disetujui.
Kompendium aksi konkret World Water Forum Ke-10 yang mencakup 113 proyek di sektor air dan sanitasi juga berhasil disahkan, dengan nilai total sekitar 9,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp149,94 triliun.
Artikel ini disusun oleh Genta Tenri Mawangi dan diedit oleh Didik Kusbiantoro. Copyright © ANTARA 2024.
