Pemerintah Provinsi Bali telah menyiapkan serangkaian kegiatan untuk delegasi World Water Forum Ke-10 yang menunjukkan budaya masyarakat Bali dalam menghormati air sebagai sumber kehidupan.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menyatakan bahwa Bali memiliki budaya yang tulus dalam menghormati dan mengapresiasi air. Salah satu kegiatan yang telah dipersiapkan adalah Melukat, yang merupakan kegiatan untuk menyucikan diri dari kotoran jiwa dan batin.
Delegasi akan merasakan keajaiban tradisi menyucikan diri dengan air yang telah disucikan dan didoakan. Tempat-tempat Melukat telah disiapkan di beberapa lokasi seperti Jatiluwih, Pantai Mertasari Sanur, Pura Campuhan Windhu Segara, Pura Tirta Empul, dan Pura Taman Baginda.
Melukat sesuai dengan tema WWF Ke-10, yaitu “water for shared prosperity” atau air untuk kesejahteraan bersama. Ini menjadi simbol bahwa masyarakat Bali tidak hanya memanfaatkan air tetapi juga memuliakannya.
Delegasi juga akan disuguhkan dengan Upacara Segara Kerthi di Pantai Kura-Kura Bali, yang merupakan upacara memuliakan air untuk kehidupan. Ada pula pertunjukan tari sakral seperti Tari Sanghyang Jaran, Tari Sanghyang Dedari, Tari Baris Cerekuak, Tari Rejang Putri Maya, dan Tari Topeng Sidakarya sebagai penutup upacara.
Semua kegiatan ini disiapkan untuk menunjukkan kepada delegasi bahwa Bali memiliki budaya yang memuliakan air.
