Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia dan Turki memiliki prinsip yang sama dalam menyikapi isu Palestina. Palestina menjadi fokus utama dalam pertemuan bilateral antara Menlu Retno dengan Menlu Turki Hakan Fidan di Ankara, Rabu.
“Posisi Indonesia sangat jelas. Kami ingin selalu membela kemanusiaan dan keadilan bagi Palestina, bagi rakyat Palestina,” kata Retno dalam keterangan pers yang dikeluarkan oleh Kemlu RI.
Dalam merespons konflik Israel di Gaza, Retno menginginkan gencatan senjata yang segera dan berkelanjutan, serta akses lancar untuk pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan. Indonesia juga memberikan dukungan untuk proses perdamaian menuju solusi dua negara dan keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Pada bulan Februari 2024, Retno menyampaikan pernyataan di hadapan Mahkamah Internasional sebagai salah satu bentuk dukungan Indonesia untuk Palestina. Negara ini akan menggunakan segala cara untuk mendukung Palestina.
Diskusi antara Retno dan Fidan juga mencermati peran negara-negara Selatan sebagai pembangun jembatan dalam forum multilateral dan pendukung tata kelola global yang adil.
“Indonesia berharap dapat memanfaatkan pengaruh strategisnya untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat, kesejahteraan dunia, dan umat manusia secara luas,” kata Retno.
Indonesia dan Turki, sebagai dua negara berkembang dengan populasi Muslim yang besar, memiliki pengaruh strategis di wilayah masing-masing. Keduanya juga anggota G20, OKI, dan forum konsultatif MIKTA bersama Meksiko, Korea Selatan, dan Australia.