Tantrum adalah keadaan yang sering dihadapi oleh orang tua, terutama yang memiliki anak balita. Tantrum dapat menyebabkan orang tua melakukan kekerasan pada anak, oleh karena itu penting untuk memahami cara mengenalinya, mencegah, dan mengatasi anak yang mengalami tantrum.
Menurut Dr. dr I Gusti Ayu Trisna Windiani, SpA(K), Ketua Divisi Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial, Dept/KSM Ilmu Kesehatan Anak FK UNUD/RSUP Prof. Dr. I G.N.G Ngoerah, Bali tantrum adalah ledakan perilaku yang mencerminkan respons disregulasi terhadap rasa frustrasi anak.
Trisna menjelaskan bahwa tantrum merupakan periode yang ekstrem dan tidak menyenangkan yang tidak sesuai dengan situasi. Perilaku agresif yang ditunjukkan oleh anak bisa menjadi respon terhadap frustrasi atau kemarahan.
Tantrum adalah perkembangan yang normal sesuai dengan usia anak, biasanya terjadi di usia 18 bulan sampai 4 tahun. Orang tua perlu memahami fase perkembangan emosional dan sosial anak sebagai dasar untuk mengatasi tantrum.
Penting bagi orang tua untuk menyadari tahap-tahap perkembangan yang harus terbentuk dengan baik sesuai dengan usia anak. Mengetahui tahap perkembangan tersebut sangat penting dalam menghadapi tantrum anak.