Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memeriksa sejumlah pegawainya yang terlibat dalam insiden penyalahgunaan kendaraan ambulan milik Puskesmas Kedungwaru. Insiden tersebut menyebabkan kecelakaan tunggal di jalan Pahlawan, Tulungagung pada Kamis (18/4).
Kepala Puskesmas Kedungwaru telah dipanggil dan diperiksa terkait kecelakaan tersebut pada Jumat (19/4). Beberapa pegawai lain yang terlibat dalam insiden juga dimintai keterangan.
Pengemudi ambulan, yang seorang bidan bukan sopir asli kendaraan, belum bisa dimintai keterangan karena masih dirawat di ICU RSUD dr. Iskak Tulungagung.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung mempertegas aturan penggunaan ambulans. Ambulans hanya boleh digunakan untuk mengangkut pasien dan dikemudikan oleh pengemudi yang sudah dilatih khusus. Hal ini termasuk penggunaan rotator dan sirine saat di jalan.
Kecelakaan ambulan terjadi di Jalan Pahlawan Tulungagung, di mana ambulan menabrak tiang penyedia jasa internet setelah menyenggol seorang bocah dan terbalik. Warga berupaya mengembalikan ambulan ke posisi semula dan terkejut mengetahui bahwa ambulan berisi sejumlah ibu berhijab yang hendak menghadiri acara halal bihalal tanpa sepengetahuan kepala puskesmas.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung telah memperkuat pengawasan terhadap penggunaan ambulans agar hanya digunakan untuk kepentingan pasien dan selalu dikemudikan oleh pengemudi yang terlatih. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah penyalahgunaan ambulans di masa depan.
