Muhammad Farhan, anggota Komisi I DPR, menyerukan percepatan realisasi program makan siang gratis untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat yang bisa terdampak konflik geopolitik di Timur Tengah. Dia menyebut bahwa sektor ekonomi yang paling rentan terdampak adalah impor minyak dari Timur Tengah dan Afrika, serta ekspor komoditas Indonesia ke wilayah tersebut.
Farhan menekankan bahwa program makan siang gratis akan membantu menghemat biaya harian rumah tangga miskin. Dia juga memperingatkan bahwa konflik di Timur Tengah dapat berdampak pada kenaikan harga minyak dan gangguan ekspor ke wilayah tersebut, yang dapat memengaruhi nilai tukar rupiah dan menyebabkan subsidi BBM meningkat.
Untuk mengatasi dampak konflik tersebut, Farhan mendesak Bulog untuk memastikan hasil panen beras dan jagung petani terserap, serta pemerintah untuk mempertahankan impor stok beras, gandum, dan kedelai yang sesuai dengan kebutuhan. Dia juga menyarankan pemerintah untuk meningkatkan produksi batu bara dan lifting minyak dan gas bumi guna memenuhi kebutuhan energi listrik dan BBM.
Selain itu, Farhan menyarankan agar masyarakat mengetatkan konsumsi BBM dengan mengurangi biaya perjalanan dan mengutamakan pembayaran cicilan kredit. Meskipun langkah-langkah tersebut mungkin memukul sektor pariwisata domestik, hal tersebut dianggap penting untuk menjaga stabilitas sektor keuangan dalam negeri.
