Presiden Joko Widodo mengarahkan Indonesia untuk bersikap deeskalasi terhadap situasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan arahan tersebut dalam sesi konferensi pers setelah rapat terbatas bersama Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presiden Jokowi membahas situasi di Timur Tengah, khususnya yang melibatkan Iran dan Israel. Sikap deeskalasi dianggap penting untuk menjaga hubungan Indonesia dengan negara-negara yang terlibat pertikaian di Timur Tengah.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menginstruksikan Kemenko Perekonomian untuk menyusun skenario mitigasi terhadap potensi defisit keuangan negara. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga menyatakan kekhawatiran Indonesia terhadap perkembangan situasi di Timur Tengah dan yakin bahwa eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun.
Presiden juga meminta Kementerian Luar Negeri untuk terus melakukan upaya diplomatik guna mencegah eskalasi konflik di Timur Tengah. Hadir dalam rapat terbatas tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Situasi di Timur Tengah mempengaruhi pasar global, termasuk harga minyak, harga kebutuhan lainnya, dan nilai tukar dolar. Indonesia diharapkan dapat menjaga kepastian ekonomi dan investasi jangka panjang melalui langkah-langkah yang diambil dalam rapat tersebut.
