Pasukan Marinir TNI AL cek kesiapan pasukan dan peralatan pasca cuti lebaran
Prajurit Pasukan Marinir (Pasmar) 2 Korps Marinir TNI AL di perbatasan RI, tepatnya di Ambalat, Sebatik Timur, Kalimantan Utara, memeriksa kembali kesiapan pasukan dan peralatan pada hari pertama kerja setelah cuti lebaran.
Kegiatan ini melibatkan prajurit Pasmar 2 Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam Satuan Tugas Marinir (Satgasmar) Pengamanan Ambalat XXIX di Pos Kotis Satgasmar Pam Ambalat di Desa Tanjung Aru, Kecamatan Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, pada Selasa.
Dalam apel yang dipimpin oleh Lettu Marinir Presly Brisky Musak, Dansatgasmar Pam Ambalat XXIX, dilakukan pengecekan kesiapan para prajurit dan alat-alat utama sistem senjata yang digunakan untuk menjaga perbatasan RI di Sebatik Timur, Nunukan.
Pengecekan tersebut mencakup perlengkapan tempur perorangan, senjata, kerapian, dan material pendukung seperti motor tempel, perahu karet, dan kendaraan taktis. Dansatgasmar menegaskan bahwa semua perlengkapan, termasuk kendaraan taktis, harus dalam keadaan siap dan berfungsi normal.
Pada saat apel, Presly menekankan pentingnya kesiapan pasukan dan perlengkapan dalam menghadapi berbagai ancaman dan situasi yang bisa berubah sewaktu-waktu. Dia menegaskan bahwa pasukan harus selalu siap di mana pun dan kapan pun mereka berada.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, anggota pasukan diminta untuk menjaga hubungan baik dengan aparat keamanan di Sebatik dan untuk mematuhi aturan yang berlaku guna menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, satuan, serta bangsa dan negara.
Setelah apel dan pengecekan, Dansatgasmar memimpin olahraga bersama dengan anggota pasukan sebagai bentuk menjaga kebugaran dan kekompakan antarprajurit.
Satgasmar Pam Ambalat XXIX bertugas di Sebatik Timur sejak Juli 2023, di perbatasan RI dengan Malaysia dan akan bertugas selama sekitar setahun. Para prajurit tidak dapat mengambil cuti selama masa tugas mereka, termasuk saat libur lebaran. Sehingga, prajurit yang beragama Islam merayakan Idulfitri di tempat tugas mereka di perbatasan.
Sebatik Timur, Nunukan, Kalimantan Utara, merupakan wilayah di Pulau Sebatik yang berbatasan dengan Malaysia. Wilayah Pulau Sebatik secara administratif dikuasai oleh Indonesia dan Malaysia. Pulau Sebatik masuk dalam wilayah Provinsi Kalimantan Utara untuk wilayah yang dikuasai Indonesia, sementara untuk wilayah yang dikuasai Malaysia masuk dalam Negara Bagian Sabah.