Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menyebut bahwa mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjadi titik temu koalisi antarpartai politik yang berbeda kubu dalam Pilpres 2024 untuk Pilkada 2024. Menurutnya, Khofifah menjadi titik temu bagi PDI Perjuangan, PKS, dan partai lain di daerah.
Cecep mengatakan bahwa potensi koalisi dari partai politik yang berbeda kubu di Pilpres 2024 untuk mengusung Khofifah di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terbuka, mengingat pengalaman-pengalaman sebelumnya. Dia menekankan bahwa koalisi semacam itu didasari oleh pragmatisme dan kesamaan kepentingan, bukan kesamaan ideologis.
Menurut Cecep, kemungkinan adanya koalisi semacam itu dalam Pilkada 2024 disebabkan oleh penyelenggaraan serentak di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengakui bahwa partainya telah berkomunikasi dengan Khofifah terkait Pilkada 2024.
Di sisi lain, DPW PKS juga mulai menjajaki komunikasi politik dengan Khofifah terkait pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Timur. Meskipun belum membahas dukungan terhadap calon tertentu, DPW PKS telah mengutus tim untuk berkomunikasi dengan Khofifah.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sudah meluncurkan tahapan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024, dimulai dari pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan hingga pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara. Jadwal tahapan Pilkada 2024 telah ditetapkan mulai dari Februari hingga Desember 2024.
Artikel ini disusun oleh Rio Feisal dan disunting oleh D.Dj. Kliwantoro, untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi situs web ANTARA.