Pengamat militer dan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai Marsekal Madya (Marsdya) Mohammad Tonny Harjono sebagai orang yang tepat untuk memperkuat TNI Angkatan Udara (AU). Fahmi mengatakan bahwa pengalaman dan latar belakang Tonny membuatnya cocok untuk memperkuat AU dalam bidang organisasi, teknologi, dan kesiapan operasi.
Tonny telah memiliki pengalaman yang luas dalam bidang organisasi, pemeliharaan Alutsista, dan peningkatan sumber daya manusia (SDM). Dia pernah menjabat sebagai Danlanud Adi Soemarmo Jawa Tengah dan Danlanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Selain itu, dia juga pernah menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II.
Keunggulan Tonny yang utama adalah usianya yang tergolong muda di jajaran AU. Tonny merupakan yang paling muda mendapatkan pangkat bintang tiga di AU, sehingga memiliki waktu yang panjang untuk melakukan pembenahan di AU. Dia bahkan berpeluang menduduki jabatan Panglima TNI di masa depan.
Dengan terpilihnya Tonny sebagai KSAU, Fahmi berharap kekuatan pertahanan dan AU dapat semakin ditingkatkan. Presiden Joko Widodo mengangkat Mohamad Tonny Harjono sebagai KSAU menggantikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Penggantian ini dilakukan karena Marsekal Fadjar Prasetyo akan memasuki masa pensiun.
Tonny Harjono akan dilantik sebagai KSAU dalam waktu dekat berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 20/TNI/Tahun 2024. Marsekal Fadjar Prasetyo dan Laksamana TNI Yudo Margono dilantik sebagai KSAU dan KSAL pada 20 Mei 2020 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 32 dan 33/TNI/Tahun 2020.
