LABUAN BAJO – Webinar pariwisata dengan tema “Outlook Kepariwisataan sebagai New Economy Labuan Bajo Flores-NTT” yang diselenggarakan oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, bertujuan untuk menjadikan pemahaman pariwisata sebagai sektor new economy yang dapat membawa perubahan pada lanskap bisnis Indonesia dan perekonomian daerah.
Menurut Sandiaga, sektor new economy merupakan topik hangat dalam transformasi ekonomi menuju ekonomi berbasis jasa seperti tourism & hospitality. Dia berharap agar webinar tersebut dapat menambah wawasan tentang sektor new economy dan membawa perubahan positif pada perekonomian daerah. Ayodhia Kalake, Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur, juga menyatakan bahwa sektor pariwisata memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
Webinar ini dihadiri oleh 4 narasumber dan dipandu oleh seorang moderator. Narasumber tersebut membahas tentang tantangan global dan lokal serta trend pariwisata ke depan, serta strategi yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan dan menangkap peluang yang ada. Mereka juga menyoroti isu-isu utama dalam pengembangan pariwisata di Labuan Bajo seperti infrastruktur, SDM, komoditas lokal, dan kapasitas destinasi.
Selain itu, webinar juga mengangkat perspektif politik dalam pembangunan kepariwisataan. Hal ini berkaitan dengan peran DPR RI sebagai mediator yang mempertemukan kepentingan pemerintah pusat dengan daerah, terutama dalam meningkatkan kapasitas SDM. Pariwisata sebagai new economy diharapkan dapat dirasakan secara maksimal melalui keterlibatan aktif dari masyarakat lokal.
Dalam penutupan acara, Ni Wayan Giri Adnyani Sekretaris Utama Menparekraf menjelaskan pentingnya pemberdayaan masyarakat lokal melalui kepariwisataan sebagai jalan untuk menciptakan kesempatan kerja dan mengembangkan destinasi wisata. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama dalam mengembangkan pariwisata Labuan Bajo sehingga dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi dan sosial daerah tersebut.