Meutya Hafid, Ketua Komisi I DPR, mengingatkan TNI Angkatan Darat (AD) terkait standar perawatan alat utama sistem senjata (alutsista). Ia menyoroti pentingnya TNI AD menyiapkan standar penanganan pengamanan pemeliharaan dan perawatan alutsista, terutama untuk lokasi penyimpanan di daerah padat penduduk.
Insiden ledakan di gudang amunisi milik Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 07/155 GS Kodam Jaya TNI AD di wilayah Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, perbatasan Bogor dan Bekasi, Jawa Barat, juga disoroti oleh Meutya. Ia menyatakan bahwa insiden tersebut mengganggu keamanan dan keselamatan penduduk sekitar.
Meutya meminta TNI AD proaktif mendata kerugian masyarakat terkait kerusakan rumah warga yang terdampak akibat kebakaran gudang amunisi Yonarmed milik Kodam Jaya. Ia juga menekankan perlunya TNI AD mengganti kerugian jika ada kerugian yang dialami masyarakat akibat kejadian tersebut.
Selain itu, Meutya berharap TNI AD dapat memperbaiki sistem perawatan dan pemeliharaan alutsista di masa mendatang. Ia menekankan pentingnya melaksanakan petunjuk teknis mengenai pemeliharaan dan perawatan amunisi di lingkungan TNI dengan lebih ketat.
Meutya juga mengingatkan agar penanganan insiden dilakukan dengan cepat dan tepat guna untuk menghindari kerusakan lebih lanjut terhadap fasilitas TNI maupun warga sekitar. Upaya evaluasi terhadap SOP penyimpanan amunisi juga diharapkan dilakukan oleh Panglima TNI sebagai langkah preventif untuk ke depan.
