Tradisi Lebaran seringkali menawarkan godaan kuliner yang sulit dihindari dan mayoritas masyarakat sering mengonsumsi makanan khas Lebaran lebih dari tiga kali sehari. Pola makan yang kaya lemak dan kolesterol ini dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi, yang berdampak negatif bagi kesehatan jangka panjang. Pasca-Lebaran, risiko kolesterol tinggi sering terjadi.
Menurut dr. Abi Noya dari Alodokter, kolesterol tinggi berkaitan langsung dengan peningkatan risiko terjadinya plak di dalam pembuluh darah, penyebab penyumbatan pembuluh darah yang dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke. Penting untuk mengendalikan kadar kolesterol terutama setelah liburan yang diisi dengan makanan tidak sehat.
Selain pola makan yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik selama libur Lebaran juga dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Kurangnya aktivitas fisik menghambat metabolisme tubuh dalam mengelola lemak dan berkontribusi pada penumpukan kolesterol jahat dalam pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.